Foto : Humas Forki Jateng |
SEMARANG – Ada tiga hal utama yang harus dilakukan di tahun 2022, yakni mengadakan penataran wasit juri serta akreditasi pelatih, kemudian melaksanakan Pra-Porprov serta menggelar kejuaraan daerah untuk semua kelompok umur.
Menurut Kabid Humas Forki Jateng Segoro Seni,Rabu(9/2/2022) mengatakan, setelah menuntaskan program penataan bidang organisasi di tahun 2021, kini Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Jateng mulai fokus untuk memperbaiki semua elemen yang terkait dengan bidang pembinaan prestasi (binpres).
Segoro juga menjelaskan bahwa Ketua Umum Pengprov Forki Jateng Bambang Raya Saputra meminta hal yang cukup mendesak tahun ini adalah mengadakan penataran wasit juri dan akreditasi pelatih. Menurut rencana kegiatan ini akan dilaksanakan pada 5-6 Maret 2022 di Hotel Citra Dewi Bandungan.
‘’Dari hasil evaluasi kami sejak 2020 dengan kunjungan ke berbagai daerah dan laporan dari bidang organisasi saat pembenahan dan sosialisasi tata kelola organisasi di tingkat cabang, masalah elemen pertandingan dan pembinaan ini memang perlu segera ditangani,’’kata Bambang melalui Kabid Humas.
Disebutkan, tiga komponen yakni wasit, juri dan pelatih sangat menentukan dalam proses pembinaan atlet mulai usia dini dan juga bagi atlet senior dalam rangka menghadapi arena kompetisi.
"Wasit-juri dalam tugasnya adalah untuk menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan,"tegasnya.
Dijelaskan bahwa penguasaan peraturan dalam pertandingan yang benar dan detail hal yang tidak boleh dianggap sepele.Terlebih pada Nomor KATA yang harus paham betul soal teknik.
‘’Ini tidak gampang, karena menyangkut penguasaan peraturan pertandingan yang benar secara detail. Lebih-lebih di nomor Kata memerlukan kemampuan dan pengetahuan soal teknik, kemudian kecermatan dan tentu saja unsur kejelian dll,’’ujar Bambang.
Sementara untuk pelatih, pasti selain penguasaan teknik, juga harus memahami pola pembinaan secara menyeleluruh, seperti pembinaan teknik, pembinaan fisik dan mental seorang atlet.
Menurutnya membangun atlet dari bawah bukan pekerjaaan yang mudah bagi pelatih. Karena itu, kemampuan untuk membuat program kerja dengan memasukkan unsur ilmu dan tekknologi menjadi hal penting yang harus dikuasai oleh pelatih.
Sementara itu Ketua Panitia penataran wasit juri dan pelatih, Sumartono mengatakan kegiatan ini secara umum merupakan langkah Pengprov Forki Jateng untuk mendorong kemampuan sumber daya manusia (SDM) perwasitan dan kepelatihan sehingga bisa menunjang upaya peningkatan prestasi atlet Jateng.
"Dari sisi program kerja, ini adalah memberi sertifikasi dan menyiapkan wasit juri yang bisa memimpin pertandingan karate di wilayah Jateng,"katanya.
Sumartono yang juga Sekertaris Umum Forki Jateng menjelaskan, untuk akreditasi pelatih adalah upaya memberi hak kepada pelatih untuk mendampingi karateka dalam pertandingan di wilayah Jateng.
Dikatakan, persyaratan dan teknis pelaksanaan bagi peserta sudah disebarkan melalui proposal kepada seluruh Pengcab Forki di kabupaten/kota serta semua perguruan karate yang aktif di Jateng.
‘’Secara umum kami mengacu pada aturan yang ada di PB Forki. Misalnya, peserta harus dapat rekomendasi dari Pengcab Forki setempat dan Pengprov perguruan masing-masing,’’ katanya.
Ia mengharapkan kesempatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para wasit juri dan pelatih cabang. Pasalnya, wasit dan pelatih merupakan unsur yang sangat penting, bahkan elemen utama dalam pembinaan atlet.
‘’Bagi teman-teman wasit dan pelatih, kegiatan ini jangan hanya dikaitkan dengan tugas saat memimpin pertandingan dan pendampingan atlet, tetapi ilmu perwasitan dan kepelatihan juga sangat bermanfaat dalam proses pembinaan, khsusunya terkait peraturan pertandingan yang benar,’’pungkasnya.(*)
Posting Komentar